Imunisasi adalah metode pencegahan penyakit dengan memberikan vaksin pada tubuh. Vaksin yang diberikan akan merangsang sistem imun dalam tubuh untuk menghasilkan kekebalan yang lebih baik terhadap penyakit tertentu. Meskipun imunisasi masih menjadi topik yang kontroversial, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa vaksinasi sangat penting bagi kesehatan masyarakat.
Table of Contents
APA ITU IMUNISASI?
Imunisasi adalah salah satu metode pencegahan penyakit yang diakui secara internasional. Tujuannya adalah untuk menciptakan kekebalan terhadap penyakit tertentu, dengan cara memberikan rangsangan ke sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi kekebalan segera, setelah dihadapkan dengan mikroorganisme penyebab penyakit. Dalam setiap dosis vaksin, terkandung bagian mikroorganisme yang dialamati oleh tubuh sebagai asing, tetapi tidak cukup banyak menghasilkan penyakit.
MENGAPA IMUNISASI PENTING?
Imunisasi merujuk pada program pencegahan penyakit yang paling efektif dan efisien. Metode ini telah terbukti mencegah penyakit menular yang begitu berbahaya seperti polio, tuberkulosis, difteri, tetanus, hepatitis B, penyakit pneumokokus, HIB, rotavirus, dan lain-lain. Imunisasi juga telah memainkan peran besar dalam menurunkan kematian akibat penyakit menular, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan meningkatkan produktivitas ekonomi.
JENIS-JENIS IMUNISASI
Ada banyak jenis imunisasi yang disediakan oleh program imunisasi nasional. Berikut adalah beberapa jenis imunisasi yang paling umum:
1. Vaksin MMR
Vaksin MMR adalah vaksin kombinasi untuk perlindungan dari tiga penyakit menular, yaitu campak, gondong, dan rubella. Vaksin ini biasanya diberikan pada usia 9-12 bulan, dan dosis ulangan diberikan pada usia 12-15 bulan.
2. Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis B adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah infeksi virus hepatitis B. Vaksin ini diberikan secara rutin pada bayi dan anak-anak, dan pada orang dewasa yang berisiko tinggi terinfeksi virus hepatitis B.
3. Vaksin Polio
Vaksin polio adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah polio. Vaksin ini tersedia dalam bentuk injeksi dan oral. Dalam program vaksinasi nasional, vaksin Polio Oral (OPV) diberikan pada bayi dan anak-anak.
4. Vaksin DTP
Vaksin DTP adalah kombinasi dari vaksin difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan. Vaksin ini diberikan pada bayi dan anak-anak dalam beberapa dosis. Terdapat juga vaksin difteri, tetanus, pertusis, dan Hib (DTwP-Hib), yang direkomendasikan untuk bayi.
5. Vaksin HPV
Vaksin HPV adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah infeksi virus papiloma manusia (HPV) yang menyebabkan kanker serviks, vagina, vulva, anus, tenggorokan, dan penis. Vaksin ini diberikan pada usia 9-26 tahun, dalam beberapa dosis dengan rentang waktu tertentu.
6. Vaksin Influenza
Vaksin influenza atau flu adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit flu. Vaksin ini diberikan setiap tahun, dan dianjurkan bagi orang yang berisiko tinggi terinfeksi virus influenza.
SEJARAH IMUNISASI
Imunisasi pertama kali ditemukan pada abad ke-18 oleh Edward Jenner. Jenner adalah seorang dokter Inggris yang menemukan vaksinasi melawan variola atau cacar. Jenner menjumpai fakta bahwa orang yang terkena cowpox (cacar sapi) menjadi kebal terhadap variola (cacar manusia).
Pada abad 19, vaksinasi mencegah penyakit cacar di Inggris dan menyelamatkan jutaan nyawa. Pada awal abad ke-20, vaksinasi mulai diperkenalkan untuk mencegah penyakit lainnya seperti difteri, tetanus, dan pertusis. Perkembangan teknologi membuat produksi vaksin semakin efektif dan efisien dan pada 1974, diadakan World Health Assembly yang bertujuan untuk memberantas cacar di seluruh dunia.
TIPS MEMILIH PROGRAM IMUNISASI
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih program imunisasi untuk bayi atau anak Anda:
1. Kenali jadwal imunisasi nasional
Selalu periksa jadwal imunisasi nasional secara teratur dan pastikan bayi atau anak Anda mendapatkan vaksin secara teratur, pada waktu yang tepat. Tanyakan pada dokter atau petugas kesehatan untuk mengetahui jadwal imunisasi nasional.
2. Periksa ulasan program imunisasi
Sebelum memutuskan program imunisasi, periksa ulasan program tersebut. Mintalah rekomendasi dari orang tua lain atau teman Anda tentang program imunisasi manakah yang paling di rekomendasikan.
3. Hubungi dokter anak Anda
Konsultasikan program imunisasi yang tepat dengan dokter anak Anda. Dokter anak Anda akan membantu Anda menentukan jadwal imunisasi yang paling tepat dan memberi pencerahan tentang vaksin yang dibutuhkan oleh bayi atau anak Anda.
KEUNTUNGAN DAN MANFAAT IMUNISASI
Imunisasi melindungi anak-anak, remaja, dan orang dewasa dari penyakit yang serius dan kadang fatal. Selain itu, imunisasi juga melindungi orang yang terlalu kecil, terlalu tua, atau terlalu sakit untuk mendapatkan vaksinasi sendiri. Imunisasi juga bermanfaat untuk:
1. Mencegah penyebaran penyakit menular
Imunisasi dapat membantu mencegah penyebaran penyakit menular dari satu orang ke orang lain. Dalam pandemi COVID-19, imunisasi sangat penting untuk melindungi masyarakat secara keseluruhan.
2. Mengurangi biaya perawatan kesehatan
Imunisasi membantu mencegah penyakit yang serius yang dapat memerlukan perawatan medis yang mahal. Sebuah studi menyatakan bahwa biaya total untuk mengobati seorang anak yang terinfeksi meningitis bakteri bisa mencapai $ 50.000 atau lebih.
3. Meningkatkan produktivitas
Orang yang tidak terkena penyakit dan sehat lebih produktif dalam lingkungan kerja atau belajar. Imunisasi mengurangi waktu sakit dan absen yang memungkinkan orang terus bekerja dan hidup secara normal. Peningkatan produktivitas itu menghasilkan keuntungan ekonomi yang besar.
REKOMENDASI UNTUK IMUNISASI
Dalam hal ini, dianjurkan untuk mempertimbangkan beberapa hal berikut:
1. Memperhatikan jadwal imunisasi
Perhatikan jadwal imunisasi nasional, di mana jadwal tersebut sangat menentukan efektivitas vaksin. Tetap konsisten dan jangan lupa untuk mendapatkan imunisasi secara rutin agar terhindar dari berbagai risiko penyakit menular.
2. Menghindari eksperimen imunisasi
Tidak ada yang salah dengan mencari berbagai macam informasi tentang imunisasi, namun berhati-hatilah dalam memilih program yang tidak jelas keabsahannya. Hindari melakukan eksperimen imunisasi atau menyesuaikan program imunisasi sendiri tanpa mempertimbangkan kualitas dan keabsahan vaksin yang digunakan.
3. Konsultasi dengan dokter
Konsultasikan program imunisasi yang akan digunakan pada dokter anak Anda. Dokter akan membantu menentukan jadwal imunisasi dan memastikan program imunisasi yang diambil sesuai dengan kebutuhan bayi atau anak Anda.
Kesimpulannya, imunisasi adalah metode pencegahan penyakit yang paling efektif dan efisien. Meskipun masih menjadi topik yang kontroversial, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa vaksinasi sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Mengingat pentingnya imunisasi bagi kesehatan kita dan lingkungan sekitar kita, mari kita bersama-sama mendukung program imunisasi nasional untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera.