Kanker ovarium, juga dikenal sebagai kanker indung telur, merupakan kanker yang sangat mematikan di antara wanita. Kanker ovarium adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada ovarium atau indung telur. Sebagian besar kanker ovarium berasal dari sel epitelium, yang melapisi permukaan ovarium.
Table of Contents
Apa itu Kanker Ovarium?
Kanker ovarium adalah jenis kanker yang terjadi pada ovarium, organ kecil dalam sistem reproduksi wanita. Ovarium bertanggung jawab untuk memproduksi sel telur untuk reproduksi. Ketika sel-sel ovarium tumbuh di luar kendali, itu dikategorikan sebagai kanker ovarium.
Mengapa Kanker Ovarium Terjadi?
Tidak ada mekanisme pasti yang menyebabkan terjadinya kanker ovarium. Namun, beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker ovarium meliputi:
- Riwayat keluarga
- Usia yang lebih tua
- Tidak pernah hamil atau hamil pada usia yang lebih tua
- Penggunaan terapi penggantian hormon setelah menopause
- Mutasi genetik pada BRCA1 atau BRCA2
- Penggunaan talc genital
- Mengalami endometriosis
Jenis-Jenis Kanker Ovarium
Kanker ovarium dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis sel yang terkena dan pola pertumbuhannya. Berikut adalah beberapa jenis kanker ovarium:
- Kanker ovarium epitelial, terjadi pada sel-sel ovarium yang melapisi rongga ovarium.
- Kanker ovarium germinal, terjadi pada sel-sel ovarium yang biasanya menghasilkan sel telur dan mungkin terdapat sel telur yang terbentuk di dalamnya.
- Kanker ovarium stromal, terjadi pada sel-sel yang menyusun tubuh ovarium dan menghasilkan hormon, seperti estrogen dan progesteron.
Sejarah Kanker Ovarium
Total kasus kanker ovarium di seluruh dunia telah meningkat selama beberapa dekade terakhir. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2018, sekitar 295.400 wanita di seluruh dunia didiagnosis dengan kanker ovarium dan 184.799 wanita meninggal akibat penyakit ini.
Di Indonesia, kanker ovarium adalah salah satu kanker yang paling banyak dialami oleh wanita setelah kanker serviks. Menurut Indonesian Cancer Foundation (YKI), sekitar 2.146 kasus baru kanker ovarium terjadi pada tahun 2018 dan 1.753 wanita meninggal akibat penyakit ini.
Tips Mencegah Kanker Ovarium
Ada beberapa cara yang dapat membantu mencegah terjadinya kanker ovarium:
- Jaga berat badan sehat
- Berolahraga secara teratur
- Makan makanan yang sehat dan seimbang
- Menghindari merokok dan konsumsi minuman beralkohol
- Berdiskusi dengan dokter tentang risiko kanker ovarium jika memiliki riwayat keluarga atau mutasi genetik pada BRCA1 atau BRCA2
- Menghindari penggunaan talc genital
Cara Memilih Pengobatan untuk Kanker Ovarium
Ketika menghadapi kanker ovarium, ada beberapa jenis pengobatan yang dapat dipilih. Pilihan pengobatan yang terbaik untuk Anda akan bergantung pada faktor-faktor seperti jenis kanker ovarium yang Anda miliki, seberapa jauh kanker telah menyebar, dan kesehatan umum Anda. Beberapa pilihan pengobatan untuk kanker ovarium meliputi:
- Pembedahan untuk mengangkat sel-sel kanker
- Kemoterapi untuk membunuh sel kanker dengan obat-obatan
- Terapi radiasi untuk membunuh sel kanker dengan sinar-x
- Terapi target untuk membunuh sel kanker dengan obat-obatan yang ditargetkan pada mutasi genetik kanker
Keuntungan dari Pengobatan Kanker Ovarium
Pengobatan untuk kanker ovarium dapat membantu mengurangi gejala dan mengontrol pertumbuhan kanker. Beberapa manfaat pengobatan kanker ovarium meliputi:
- Membantu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker
- Meredakan gejala kanker ovarium, seperti nyeri panggul dan perut
- Meningkatkan harapan hidup pada kasus kanker ovarium yang didiagnosis pada tahap awal
Rekomendasi
Terkadang, menerapkan perubahan gaya hidup, seperti makan makanan sehat, olahraga, dan menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol, dapat membantu mencegah kanker ovarium. Namun, jika Anda memiliki riwayat keluarga atau menduga memiliki gejala kanker ovarium, penting untuk berkonsultasi dengan dokter secepat mungkin untuk pemeriksaan terperinci dan pengobatan yang sesuai.
Kanker ovarium dapat menjadi kanker yang mematikan bagi wanita, tetapi dengan pencegahan dan diagnosis dini, ia dapat dikendalikan dan diobati dengan tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan Anda.