Perbedaan antara kucing jantan dan betina sering kali menjadi sesuatu yang membuat para pemilik kucing bingung. Namun, faktanya, ada banyak perbedaan antara kucing jantan dan betina yang dapat dikenali. Berikut adalah 28 cara membedakan kucing jantan dan betina yang paling akurat:
Table of Contents
1. Ukuran tubuh
Satwa betina cenderung lebih kecil dari pada jantan. Ini berlaku pada semua ras kucing, meskipun beberapa ras kucing seperti Maine Coon cenderung lebih besar betina daripada jantan.
2. Bentuk kepala
Kucing jantan cenderung memiliki kepala yang lebih besar dan lebih lebar daripada betina. Kepala kucing betina juga lebih ramping dan tertutupi rambut daerah pipi yang lebih kecil.
3. Jarak antara anus dan genitalia
Kucing jantan cenderung memiliki jarak yang jauh antara anus dan genitalia dibandingkan dengan betina.
4. Perkembangan alat kelamin
Selama masa perkembangan, kucing jantan dapat diketahui melalui pembesaran testisnya. Sementara, betina akan memiliki area genitalia yang lebih kecil dan tidak sembrono dibandingkan dengan jantan.
5. Bentuk celah genitalia
Bentuk celah genitalia betina berbentuk seperti huruf “i” dalam huruf kecil, sedangkan kucing jantan memilikinya seperti huruf “lebar v”.
6. Jumlah kelenjar perineal
Kucing jantan memiliki lebih banyak kelenjar perineal dibandingkan dengan betina. Kelenjar tersebut terletak di sekitar area genitalia.
7. Perilaku bermain
Pada umumnya, kucing jantan dapat lebih agresif dan seringkali mengambil peran yang dominan dalam hubungan sosial kucing. Betina biasanya lebih bermain dan lebih periang. Namun, hal ini tidak mutlak, karena terkadang kucing jantan ternyata sangat lembut dan betina bisa juga memiliki perilaku yang mirip kucing jantan.
8. Suara panggilan
Kucing jantan memiliki suara panggilan yang biasanya lebih keras dan nyaring dibandingkan dengan betina. Sebuah kucing jantan yang belum di-steril bisa sangat aktif di malam hari dengan suara panggilan khasnya.
9. Gigi
Kucing jantan memiliki gigi yang umumnya lebih besar dari pada kucing betina.
10. Perdagangan bulu
Bulu pada kucing betina cenderung rapi dan tidak mudah rontok, sementara kucing jantan seringkali memiliki bulu yang lebih kasar dan lebih saat rontok.
Apa Itu Steril Kucing Jantan dan Betina?
Steril atau biasa dikenal sebagai kastrasi atau pembuangan organ reproduksi adalah proses pengangkatan organ seksual untuk mencegah perkembangan sel telur pada betina dan sel sperma pada jantan, sehingga mencegah kehamilan.
Mengapa Harus Mensterilkan Kucing Jantan dan Betina?
Proses sterilisasi pada kucing jantan dan betina memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Mencegah populasi berlebih pada kucing liar yang seringkali menjadi masalah di serata dunia. Kucing liar sangat sulit untuk ditangkap dan dikendalikan, maka sterilisasi adalah satu-satunya cara untuk mencegah kucing liar berkembang biak.
- Memperbaiki kualitas hidup kucing peliharaan. Kucing yang telah menjalani sterilisasi cenderung lebih tenang dan tidak mudah mengalami mimisakan atau perubahan pada suasana hati.
- Mengurangi risiko dari penyakit-penyakit pada organ reproduksi kucing seperti ganas, kista, dan infeksi pada organ kemaluan. Penyakit ini dapat sangat berbahaya dan bisa menyebar ke organ lain termasuk sistem kardiovaskular.
- Memperpanjang umur hidup. Mensterilkan kucing jantan dan betina secara signifikan dapat memperpanjang usia kucing hingga 2-3 tahun dibandingkan kucing yang tidak disterilkan.
Jenis-Jenis Steril Kucing Jantan dan Betina
Steril Kucing jantan dan betina memiliki dua jenis, yaitu:
1. Steril Kucing Jantan dengan Metode Kastrasi
Pada steril dengan metode kastrasi, dokter hewan akan memotong testis kucing jantan dan menutup kulit di tempat sayatan. Prosedur ini relatif sederhana dan tidak memerlukan waktu pemulihan yang lama.
2. Steril Kucing Betina dengan Metode Ovariohysterectomy
Pada steril dengan metode ovariohysterectomy, dokter hewan akan mengeluarkan dua organ reproduksi samaita testis dan rahim kucing betina melalui insisi kecil di bahagian bawah perut. Prosedur ini memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama.
Cara Mensterilkan Kucing Jantan dan Betina
Mensterilkan kucing jantan dan betina bergantung pada beberapa faktor antara lain usia, kebiasaan, dan alasan dari pemilik kucing tersebut. Meskipun dapat dilakukan pada kucing berumur berapa pun, sterilisasi sebaiknya dilakukan pada kucing yang telah mencapai usia dewasa atau mencapai usia 6-8 bulan.
1. Mensterilkan kucing jantan
Prosedur sterilisasi kucing jantan relatif sederhana dan tidak memerlukan waktu pemulihan yang lama. Dokter hewan akan memotong testis kucing jantan dan menutup kulit di tempat tersebut. Berikut adalah langkah sterilisasi kucing jantan:
- Bawa kucing jantan ke klinik hewan dan lakukan konsultasi dengan dokter hewan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil sampel darah jika diperlukan.
- Setelah kucing mendapat persetujuan sterilisasi, dokter akan merencanakan waktu operasi. Biarakan kucing jantan ke klinik hewan pada waktu yang telah disepakati bersama.
- Pada hari operasi, bawa kucing jantan ke klinik hewan sebelum makan atau minum dalam waktu 8-12 jam. Pasien akan disedasi sesuai dengan instruksi dokter.
- Setelah kucing jantan tidur, dokter akan memutuskan testis dan menjahitnya. Kulit kemudian akan disatukan dengan jahitan tunggal yang akan menghilang secara simpan.
- Setelah operasi usai, pasien akan diberikan obat sakit dan antibiotik. Kucing juga perlu diam di rumah selama 24 jam setelah operasi, dan pemiliknya dianjurkan untuk tetap memantau pasien untuk tanda-tanda infeksi atau perasaan sakit pada daerah operasi.
2. Mensterilkan kucing betina
Prosedur sterilisasi kucing betina sedikit lebih rumit dan memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama. Dokter akan mengeluarkan dua organ reproduksi secara simultan: ovarium dan rahim melalui insisi kecil di bahagian bawah perut. Berikut adalah langkah sterilisasi kucing betina:
- Bawa kucing betina ke klinik hewan dan mintalah konsultasi dengan dokter hewan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil sampel darah jika diperlukan.
- Setelah kucing mendapat persetujuan sterilisasi, dokter akan merencanakan waktu operasi. Bawa kucing betina ke klinik hewan pada waktu yang telah disepakati bersama.
- Pada hari opersion, bawa kucing betina ke klinik hewan sebelum makan atau minum dalam waktu 8-12 jam. Pasien akan disedasi sesuai dengan instruksi dokter.
- Setelah kucing betina tidur, dokter akan membuat insisi kecil pada bahagian bawah perut dan mengeluarkan rahim dan ovarium.
- Setelah operasi, pasien akan diberikan obat sakit dan antibiotik, dan kucing perlu diam di rumah selama 24 jam setelah operasi. Pemiliknya harus memantau pasien untuk tanda-tanda infeksi atau perasaan sakit selama tiga hingga empat hari setelah operasi.
Keuntungan dan Manfaat Mensterilkan Kucing Jantan dan Betina
Mensterilkan kucing jantan dan betina memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Mencegah populasi berlebih pada kucing liar yang seringkali menjadi masalah di seluruh dunia. Kucing liar yang sangat sulit untuk ditangkap dan dikendalikan, maka sterilisasi adalah satu-satunya cara untuk mencegah kucing liar berkembang biak.
- Memperbaiki kualitas hidup kucing peliharaan. Kucing yang sudah menjalani sterilisasi cenderung lebih tenang dan tidak mudah mengalami mimisan atau perubahan pada suasana hati.
- Mengurangi risiko dari penyakit-penyakit pada organ reproduksi kucing seperti ganas, kista, dan infeksi pada organ kemaluan. Penyakit ini dapat sangat berbahaya dan bisa menyebar ke organ lain termasuk sistem kardiovaskular.
- Memperpanjang umur hidup. Mensterilkan kucing jantan dan betina secara signifikan dapat memperpanjang usia kucing hingga 2-3 tahun dibandingkan kucing yang tidak disterilkan.
Sekarang Anda sudah tahu cara membedakan kucing jantan dan betina, manfaat-menfaat dari sterilisasi, jenis-jenis sterilisasi, dan cara sterilisasi untuk kedua jenis kelamin. Mensterilkan kucing peliharaan adalah proses penting untuk menjaga kesehatan mereka dan mencegah kucing liar berkembang biak.